BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari perut bumi seperti letusan gunung, gempa bumi dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi, seperti gerakan angin, gerakan air dan lain-lain. Perubahan bentuk permukaan bumi sebenarnya merupakan hal yang bersifat alami. Tenaga eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara lain Pelapukan, Sedimentasi dan Erosi.
Tingkat erosi meningkat karena semakin meningkatnya kegiatan penduduk dengan membuka tanah-tanah pertanian tanpa pengolahan yang benar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Erosi
Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan organisme hidup. Angin yang berhembus kencang terus-menerus dapat mengikis batuan di dinding lembah. Air yang mengalir terus menerus dapat mengerus batuan disekitar seperti yang terjadi pada GRAND CANYON di Amerika. Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan glacier yang dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan air yang membeku.
Erosi adalah peristiwa pengkikisan tanah oleh angin, air dan es. Erosi dapat terjadi secara alami dan disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup, dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air kedalam lapisan tanah. Erosi yang disebabkan manusia oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan, dan perladangan.
2.2 Penyebab terjadinyaa erosi
1. Curah Hujan
Sifat-sifat hujan yang perlu diketahui:
a. Intensitas Hujan yaitu banyaknya hujan persatuan waktu. Dinyatakan dalam mm/jam
b. Jumlah hujan yaitu banyaknya air hujan selama terjadinya hujan, selama satu bulan maupun satu tahun
c. Distribusi hujan yaitu penyebaran waktu terjadinya hujan
Dari sifat hujan tersebut yang paling berpengaruh terhadap besarnya erosi adalah intensitas hujan. Jumlah hujan rata-rata tahunan yang tinggi tidak akan menyebabkan erosi yang berat apabila hujan tersebut tidak terjadi merata , sedikit demi sedikit sepanjang tahun. Sebaliknya, curah hujan rata-rata tahunan yang rendah mungkin dapat menyebabkan erosi berat bila hujan tersebut jatuh sangat deras meskipun hanya sekali-kali.
2. Pengaruh lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut menungkat pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi besar.
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsure topografi yang paling berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Selain memperbesar jumlah aliran permukaan, makin curamnya lereng juga memperbesar kecepatan aliran permukaan dengan demikian memperbesar energy angkut air. Kemiringan lereng dinyatakan dalam derajad atau persen. Kecuraman lereng 100% sama dengan kecuraman 450.
3. Kerusakan yang disebabkan oleh manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dapat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pembuatan ters-teras tanah yang berleng curam merupakan pengaruh baik bagi manusia karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya, penggundulan hutan di daerah-daerah pengunungan merupakan pengaruh manusia yang buruk karena dapat mempengaruhi banjir.
2.3 Proses terjadinya erosi
Dua sebab utama terjadinya erosi adalah disebabkan secara alamiah dan aktivitas manusia.erosi alamiah dapat terjadi karena adanya pembentukan tanah dan proses yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Sedangkan erosi karena aktivitas manusia disebabkan oleh terkelupanya lapisan tanah bagian atas akibat cara bercocok tanam yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konservasi tanah atau kegiatan pembangunan yang bersifat merusak keadaan fisik tanah (chay asdak, 1995;441).
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di banyak lokasi yang biasanya semakin dipengaruhi oleh manusia. Proses alam yang menyebabkan terjadinya erosi adalah karena factor curah hujan, tekstur tanah, tingkat kemiringan tanah. Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya alah sendimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Tanah yang ngundul tanpa tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi.
2.4 Jenis-jenis erosi
Erosi menurut proses terjadinya yaitu:
1. Erosi akibat gaya berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ketempat-tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembuangan massa terjadi terus-menerus baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan bencana longsor. Lereng pengunungan yang terjal dan mengandung tanah liat di sekitar daerah yang sudah retak-retak akan sangat rentan terhadap erosi akibat gaya berat. Erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat mnimbulkan bencana longsor.
2. Erosi oleh angin
Hembusan angin kencang yan terus-menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan pertikel-partikel halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.
Efek lain angin adalah jika partikel keras yang terbawa dan pertumbuhan dengan berat padat lainnya sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi. Contoh erosi oleh angin yang menyebabkan terjadinya bukit pasir di Namibia, Afrika,
3. Erosi oleh air
Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang. Aliran ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengkikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul. Akibat erosi air yang terjadi di El Paso Country, Colorado, Amerika Serikat.
Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti aliran sungai yang deras. Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda yang dpat terkikis. Pasir halus dapat bergerak dengan kecepatan 13,5 km perjam yang merupakan kecepatan erosi yang terkikis. Air sungai dapat mengkikis tepi sungai dengan 3 cara yaitu yang pertama gaya hidrolik yang dapat memindahkan lapisan sendime, kedua air dapat mengkikis sendimen dengan menghilangkan dan melarutkan ion dan yang ketiga partikel dalam air membentur batuan dasar dan mengikisnya. Air dapat mengkikis pada tiga tempat yaitu sisi sungai, dasar sungai dan lereng atas sungai.
Erosi juga dapat terjadi akibat air laut. Arus dan gelombang laut termaksud pasang surut laut merupakan factor terjadinya erosi dipinggiran laut atau pantai. Karena tenaga arus dan gelombang merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai.
4. Erosi oleh es
Erosi ini terjadi karena perpindahan-perpindahan partikel-partikel batuan karena aliran es yang terjadi di pinggiran sungai. Sebenarnya es yang bergerak lebih besar tenaganya dari air. Misalnya glacier yang terjadi di daerah dingin dimana air masuk pori-pori batuan dan kemudian air membeku menjadi es pada malam hari sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es yang mengembang dalam pori-pori.
2.5 Dampak erosi
Erosi mempunyai dampak yang kebanyakan merugikan karena terjadi kerusakan lingkungan hidup. Menurut penelitian bahwa 15% permukaan bumi mengalami erosi. Kebanyakan disebabkan oleh erosi air dan angin. Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur akan menjadi tidak subur karena lapisan tanah yang subur semakin menipis dan jika terjadi di pantai maka bentuk garis pantai akan berubah. Mpak dari erosi alah
Dampak dari erosi adalah menipisnya llapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnya kemampuan lahan( degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adlah menurunnya kemampuan tanah untuk menyerap air( infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresap air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir disungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap disungai (sedimentasi) yang selanjutnya akiba tingginya sendimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Dampak lain dari erosi adalah sedimen dan polutan tanah pertanian yang terbawa air akan menumpuk disuatu tempat. Hal ini bisa menyebabkan pendangkalan air waduk, kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air minum.
2.6 Pencegahan erosi
Pencegahan erosi tanah dapat dilakukan dengan metode pengawetaan tanah dan air yang pada umumnya dilakukan dengan maksud:
1. Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan
2. meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah
3. Meningklatkan stabilitas agregat tanah
Usaha pengawetan tanah yang pertama-tama perlu dilakukan adalah penggunaan tanah sesuai dengan kemampuannya. Beberapa metotode pengawetan tanah antara lain:
1. metode vegatatif
Metode vegatatif dapat dilakukan dengan cara penghijauan kembali dan menanam tanaman penutup tanah
2. cara mekanik
Dapat dilakukan dengan cara pengolahan tanah menurut kontur, galengan dan saluran dan perbaikan drainase dan perbaikan irigasi
3. metode kimia
Metode ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemntapan agregat. Tanag=h dengan struktur tanah yang mantap tidak mudah hancur oleh air hujan. Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan. Walaupun cukup efektif tetapi biasanya mahal. Pada waktu sekarang ini umumnya masih dalam tingkat percobaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Erosi merupakan peristiwa alam yang terjadi di permukaan bumi. Penyebab terjadinya erosi ada beberapa hal antara lain karena gerakan angin, dan gerakan air. Jika tidak dicegah; erosi dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi. Tindakan-tindakan tersebut antara lain :
1. Menanami dengan tanaman penutup pada bukit-bukit yang gundul.
2. Pada tebing-lebing yang miring atau curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.
3. Menghutankan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.
4. Pengolahan lahan pertanian di lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan sccaia sengkedan
5. Menghutankan daerah pantai dengan tanaman bakau atau api-api.
6. Membangun bangunan-bangunan pemecah ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.
fox sports bet and bonuses, deposit and withdrawal 우리카지노 우리카지노 11bet 11bet rb88 rb88 706Best pc 홀덤 - Shootercasino
BalasHapus